Kalo dibilang gue “baik baik” aja
dan ga “merasakan apa apa” mungkin pernyataan tersebut akan masuk ke kamus
besar kebohongan di tahun 2013 ini. Pernyataan yang selalu gue jadiin tameng
untuk menjawab semua pertanyaan tentang hubungan pribadi gue dengan someone in
somewhere. Pernyataan yang sebener nya secara sadar sesadar sadarnya lagi gue
sugestiin ke diri gue sendiri. Dan ya memang seharus nya gue harus baik baik
aja dengan keadaan gue sekarang, ya tapi gue akuin melewati masa transisi itu
memang berat ternyata. Ga gampang menata hati yang asalnya udah nyaman diisi
satu nama, sekarang harus kosong. Ga
gampang menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kecil dengan dia, sederhana
sebenernya kayak lu abis sholat sms ngucapin salam, mau pergi ke suatu tempat
pasti sms buat pamitan, trus pasti di bales dengan “hati2 ya”, klo mau makan
sms ngajakin makan, kebiasaan kecil yang ternyata paling susah gue lupain.
Tapi setelah gue telaah lebih dalam, ternyata melepaskan burung yang memang ingin terbang itu merupakan pilihan yang sangat tepat. Membiarkan nya terus menerus terkukung walau dalam sangkar yang sangat luas, tetep ga akan membuat dia bisa lebih lebar untuk mengepakan sayapnya. Gue mulai bisa menerima keingin besar nya buat lebih dalam menghirup sejuknya udara luar, bercengkrama dengan sesamanya di atas kawat listrik, terbang sesuka hati, ya gue mulai bisa menerima.
satu pernyataan temen gue yang bikin mata gue melek, dia bilang klo hidup itu milik kita sendiri bukan tergantung dengan orang lain, hidup itu banyak pilihan, bukan cuma satu jawaban. So, banyak pilihan yang bisa kita ambil, dan gue pikir ni mungkin jalan terbaik yang gue laluin. Yang pasti sekarang gue harus bisa lebih menata hati gue buat jadi "yani yang elegan" hahaha
salam hangat penuh cinta :)