Jumat, 27 Februari 2015

Di beri lupa

Repost dari postingannya kak Agi :D

Salah satu sifat yg harus kita syukuri dr Allah adalah 'lupa'. Karena terkadang dengan lupa kita bisa merasa bahagia.
Ntah bagaimana jadinya jika kita tidak pernah lupa. Rasa2nya hidup kita akan senantiasa dihinggapi cemas, takut, dan sesal tdk ada habisnya.

#mendadak lupa

Selasa, 24 Februari 2015

ke"aku"an

gue punya sedikit cerita, cerita yang secara tidak sengaja ternyata datang disaat yang sangat tepat bertepatan dengan apa yang sedang dirasakan, cerita ini datang dari seorang kakak lelaki, seorang kakak baik hati yang tidak tau bahwa hati adik kecilnya sedang gundah, begini ceritanya:

~seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat ia menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa "uh hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok". Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank. "Sebaiknya uang ini dibawa ke kolektor uang kuno", kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali koinnya dihargai 30 dollar.

Lelaki itu sangat senang. Saat ia melewati toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak untuk istrinya. Lalu dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang. Ditengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar untuk menukar kayu itu. setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu. Dalam perjalanan dia melewati perumahan. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itu pun setuju.

Sesampainya ia di pintu desa, ia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok datang, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur. Istri lelaki itu secara tidak sengaja melihat kejadian tersebut dan berlari mendekati suaminya dan bertanya, "Apa yang terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yang diambil perampok tadi?". Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

ya bila kita sadari dan resapi lebih dalam, kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita merasa kehilangan? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala yang telah kita miliki, karena ketika datang dan pergi, kita tidak membawa apa-apa.

Menderita karena melekat. 
Bahagia karena melepas.
Karena demikianlah hakikat sejatinya kehidupan.

Saat kehilangan sesuatu kembalilah ingat bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa, jadi "kehilangan" itu tidaklah nyata dan tidak akan pernah menyakitkan. Kehilangan hanya sebuah tipuan pikiran yang penuh dengan ke"aku"an. Ke"aku"an lah yang membuat kita menderita. Pada waktunya "let it go". Siapapun yang bisa melepas, tidak melekat, tidak menggenggam erat, maka dia akan bahagia.

Semoga bermanfaat :)~

yaaaa itu sedikit cerita, yang sedikit banyak mempengaruhi pola pikir gue saat ini. Iya juga si, ketika kita terlalu menggenggam erat akan lebih terasa kehilangan ketika saatnya itu harus pergi, lebih banyak meninggalkan jejak, jadi gue mencoba mengaplikasikan ilmu sederhana ini, Wish me Luck :)

Salam hangat

kabar bahagia?

Gue punya kabar gembira untuk kita semua, bukan karna kulit manggis kini ada ekstraknya tapi karna ada sebuah kabar bahagia dari salah satu sahabat gue. Apa kabarnya? Dia mau menjodohkan gue sama someone yang menurut sahabat gue ini masuk kriteria gue banget. Buset dah dia  mempromosikan ini pria dengan segenap kekuatan dan kebahagian. Gue rasa sahabat gue semangat banget karna dia prihatin ngeliat gue ngegalauuuuu mulu gara-gara sang “beliau” haha, kalian harus liat cara sahabat gue bercerita dengan mata berbinar menceritakan si someone. Klo bisa gue video mah gue rekam da hehe.

Jadi gini ceritanya, sahabat gue kemarin ikut suatu kepanitian di kampus gue sebut saja kepanitiaan Open House, dia jadi driver mobil IPB gitu, nah si someone ini jadi koordinator drivernya yang mengarahkan para-para driver, ngebriefing gitu-gitu deh pokoknya, dari cara dia mengatur orang sahabat gue lansung jatuh hati dan lansung berfikir “ini cocok nih sama yani, klo yani liat pasti suka”. Koplak dah pas dia baru berfikir itu dan pas gue ketemu dia gue iseng bilang “bat, kayaknya gue mau cari pacar beda fakultas deh” “lah kenapa yan” “gapapa pengen aja, biar gue stabil, ga galauin yang ga pasti juga, emang ga ada yang pasti si, tapi tetep aja” “ada yaaaan, namanya klo ga salah asufi (padahal ini nama yang salah)”

Dan ini lah rekomendasi dari sahabat gue itu:
Dia itu orangnya baik banget, lembut banget pas ngarahin, selalu tersenyum padahal lagi panas terik banget, gue tau dia kepanasan tapi walaupun keringetan dia tetep pasang senyum dan manggilin kita dengan baik “ayo-ayo merapat dulu”, pokoknya keliatan baik banget deh yan, orangnya tinggi, tinggiiiii banget, tinggi deh pokoknya, ngomongnya juga jawa banget, lo ga bakal menyesal deh klo sama cowo jawa gue jamin, ga putih orangnya yan, yang menarik perhatian gue si dia tinggi, cepet lo cari tau ni cowo”

Ya begitulah kira-kira semangatnya sahabat gue pas bahas ni someone, padahal hari itu adalah hari pertama dia ketemu, dia aja ga kenal banget tapi percaya aja, simple si alesannya karna si someone ini adalah aktivis.

Setelah gue menggunakan kekuatan kepo gue, dan dengan sedikit banyak bantuan dari sahabat gue yang lain juga akhirnya gue tau tentang ini someone. Dia salah satu Mentri di BEM KM IPB, dulunya anak BEM Fakultas yang berwarna Hijau, satu angkatan sama gue, beda jurusan sama beda fakultas sama gue, dia berada di jurusan yang ngurusin tanaman, dan info-info lainnya deh about him.

Ya itu sedikit kabar bahagia, semoga bisa bikin sahabat gue bahagia juga pas baca ini hehe. Jadi kelanjutan ceritanya gimana? Ya kita tunggu saja kemana angin akan membawa cerita ini :)

Salam hangat

Kamis, 19 Februari 2015

Mahasiswa tingkat akhir



Hello mahasiswa mahasiwa tingkat akhir, lambaikan tangan semua hahaha bukan lambaikan tangan ke kamera tanda menyerah ya gengs, kita adalah orang-orang yang sudah melewati masa indah dan saatnya kita bertarung.

Kuliah itu masa paling indah buat gue, indaaaaah banget. Masa yang paling berkesan buat gue. Ada yang bilang masa paling indah itu adalah masa pas SMA, itu si orang kebanyakan, klo gue ya gue merasa masa paling indah gue itu di sini, di kuliah. Dunia kampus selalu membuat gue merasa bangga, terharu, senang, gembira, bahagia, suka, dan rindu. Iya gue akan merindukan kampus. Gue punya banyak pengalaman di kampus, gue punya banyak teman, gue punya banyak cerita, dan gue menemukan kenyamanan menjadi diri gue secara pribadi di kampus ini.

Gue kuliah di salah satu kampus negeri ternama di Indonesia, Institut Pertanian Bogor. Kenapa gue masuk IPB, itu ceritanya agak panjang. Gue dari kelas satu SMA klo ditanya mau masuk mana, gue selalu menjawab dengan yakin “Pendidikan Kimia, UPI, Bandung” sampe kelas tiga gue masih keukeuh buat masuk UPI, orang tua gue mah semua pilihan menterserahkan ke gue. Hingga pada akhirnya gue tergoyahkan oleh masukan salah satu guru kimia SMA gue nama beliau adalah Bu Nani. Cerita punya cerita ternyata sekolah gue udah dua tahun di blacklist sama UPI lewat jalur SPMB (jalur undangan klo sekarang mah), karena kakak kelas gue yang terdahulu udah keterima di UPI tapi pada ga diambil, dan alhasil adik kelasnya yang kena imbas. Bu Nani menyayangkan nilai gue yang cukup bagus ini untuk didaftarkan jalur undangan ke UPI, kemungkinan lolos nya kecil banget, dan beliau menyarankan gue untuk daftar ke IPB, karna setiap tahun minimal 5 orang pasti tembus jalur undangan. Dengan berat hati dan banyak pertimbangan, gue mencoba daftar ke IPB, karna bagi gue satu-satunya cara gue bisa kuliah adalah Cuma lewat jalur undangan, gue bener-bener Cuma mengandalkan nilai raport gue doang. Temen-temen gue mah pas masuk kelas 3 pada daftar ke tempat les macam GO di Cianjur, ampe termasuk geng Hika, gue belajar sendiri aja, dan itu yang bikin gue ga bakal nyobain SNMPTN tulis, gue ga pede. Klo gue ga tembus jalur undangan ya udah gue kerja, ga bakal nyoba-nyoba jalur lain buat kuliah, ga bakalan juga masuk swasta, gue memutuskan untuk kerja.

Masalah selanjutnya adalah pemilihan jurusan, kita dikasih kesempatan buat milih 3 jurusan di universitas yang kita tuju. Gue dan temen-temen yang mau milih IPB juga (sekitar 15 orang) diskusi sama guru, dan lagi-lagi Bu Nani menyarankan kita untuk memilih jurusan yang berbeda-beda, alasannya simple biar kita bersaing dengan lawan yang berbeda. Pada awalnya semua pada pengen daftar kimia juga atau ada kimia-kimianya, gue yang pengen masuk pendidikan kimia tetep pada pendirian mau pilih kimia aja, dan yang lain pada beralih ke ilmu terapan. Akhirnya gue milih (1) Kimia, (2) Ilmu Teknik Pangan, (3) Gizi Masyarakat. Pas gue udah keterima di IPB gue baru tau klo gue salah masang strategi haha. Selama penantian pengumuman gue udah bikin cv, nanya-nanya buat ngelamar kerja, cari-cari lowongan gue ga mau terlalu berharap bisa kuliah, banyak orang yang bilangkan “buat apa si cewe kuliah, ujung-ujungnya ke dapur juga” “kuliah itu mahal yan, ga murah” “itu diluar kota, bahaya anak perempuan kos sendirian” ah pokoknya gue daftar dan menyerahkan semuanya sama Allah. Dan Allah memberikan hadiah yang indah, alhamdulillah gue keterima di IPB di jurusan Kimia.

Gue merasa bersyukur banget udah diberi kesempatan bisa menimba ilmu di kampus ini, bukan Cuma ilmu formal yang gue dapet selama kuliah, gue dapet banyaaaaak ilmu lain di sini, gue belajar mengenal orang baru, gue belajar berinteraksi sama orang lain yang beragam banget kepribadian dan kebiasaannya, gue lebih banyak belajar bertoleransi dan berbagi, gue banyak belajar yang nama nya kerja sama, saling percaya, dan berpikir cepat, gue belajar cara mengambil keputusan, gue belajar mendengarkan, gue belajar berpendapat, gue belajar untuk bergaul dengan banyak kalangan, gue banyak belajar dan gue masih harus banyak belajar.

Gue juga jadi lebih mengenal kimia lebih dalam, sumpah kimia SMA itu Cuma luaran doang, Cuma setitik dasar-dasar dari ilmu kimia, klo nyokap gue selalu bilang “pelajaran kimia SMA tuh susah loh teh” gue selalu jawab, pelajaran SMA jauuuuuuh lebih gampang gampang gampang banget di bandingin kuliah, jauh banget, kimia SMA yang ribet paling stokiometri, di kuliah itu harus bisa ngitung cepet masalah gituan, pokoknya gue merasa tertipu pas masuk kuliah ternyata kimia itu luas banget cangkupan nya, tapi gue seneng walaupun ngerasa tertipu hahaha

Ga terasa udah hampir 4 tahun gue disini, tepatnya udah 3,5 tahun gue menjalani masa-masa indah kuliah. Ga berasa tua gue disini karna ya itungan nya gue masih sekolah gitu ya, jadi berasa masih sama aja kayak awal-awal masuk kuliah (padahal umur udah mencapai angka 22 tahun hahaha), dan karna di IPB ada kuliah pasca sarjana jadi banyak mahasiswa-mahasiwa S2 yang jauh lebih berumur, ya gue si berasa tetep muda, tapi satu hal yang ga bisa luput dari pikiran gue. Gue udah memasuki masa semester 8, gue sudah resmi menjadi mahasiswa tingkat akhir.

Yang sedang gue lakukan adalah melakukan penelitian (karna basic ilmu gue kan science). Jadi ada beberapa tahapan buat menyandang gelar wisudawan yaitu Praktik Lapang (PL) > Sidang PL > Kolokium (sidang proposal penelitian) > penelitian > Seminar Hasil Penelitian (Laporan penelitiannya bernama SKRIPSI) > Sidang Komprehensip (ini sidang tentang semua ilmu kimia yang udah di dapat selama 4 tahun) > Lulus/tidak lulus (harus lulus Yani, aamiin) > Surat Keterangan Lulus (SKL) > baru deh bisa daftar Wisuda, yeaaaah tingkat akhir panjang banget ya hahahaha. Sekarang gue lagi di tahap persiapan Kolokium, ngedraft proposal revisian ke dosen, dan sambil nyicil penelitian juga, doakan semoga lancar, semoga cepet lulus, aamiin

Liburan kemaren gue ga merasakan kan liburan, rencananya klo gue udah melewati tahap kolokium gue mau merehatkan pikiran dan hati gue sejenak, kemana? Yang pasti ketempat yang jauh dari rumah dan jauh dari Bogor, semoga bukan hanya jadi sekedar rencana.

Dan yang paling penting masa kulliah itu bakal selalu jadi kenangan manis gue

Salam hangat
   

Rabu, 18 Februari 2015

Love Story



Ada yang pernah denger lagunya love story nya Andy Williams?? Klo yang belom pernah sekarang buka tab baru, terus masuk ke youtube, searching lagu ini, and enjoy it :D

Buat yang udah tau lagu ini atau pernah denger lagu ini lah setidaknya, gue mau nanya. Apa yang lo rasain pas denger lagu ini?

Biasa aja kah?
Luar biasa kah?
Standar kah?
Apa ga berasa apa apa sama sekali malahan haha

Gimana dengan gue? Gue klo denger lagu ini, pas musik awal gue lansung deg-degan dan lama kelamaan mata gue pasti berkaca-kaca, dan entah kenapa pas udah bagian bait atau nada tertentu air mata gue pasti maksa keluar, ya ga nangis tersedu sedan juga, Cuma mengeluarkan beberapa butir air mata. Dan itu selalu terjadi, hahaha, walaupun gue lagi biasa aja pas denger lagu ini pasti lansung berasa gitu. Kenapa? Karna lagu ini mempunyai nilai sejarah di hidup gue.

Lagu ini selalu bisa membangkitkan memori masa kecil gue sekitar 17 tahun silam. Ya, pada saat jaman-jaman kejayaannya keluarga besar gue, hmm cerita lama yang jarang gue bahas sama siapa pun, jarang banget. Gue selalu seneng mendengarkan cerita orang lain, tentang keluarganya, tentang cerita SMA nya, tentang cerita cintanya, ya gue selalu suka. Tapi jujur gue pribadi jarang banget bercerita tentang kehidupan keluarga besar gue, tentang tokoh-tokoh yang secara tidak lansung sedikit merebut kebahagian masa kecil gue dengan paksa, alhamdulillah beruntung banget gue punya keluarga kecil yang bahagia dan menyayangi gue dengan kadar sangat berlebih, jadi setidaknya gue cukup terobati hehe.

Sebenernya, gue masih kesel sampe sekarang kenapa gue waktu itu masih bocah banget, kenapa gue ga bisa ngapa-ngapain, kenapa gue Cuma bisa jadi pemerhati malah Cuma bisa jadi penonton doang, gue tau suara gue ga bakal pernah di anggap sama mereka. Apa atuh Cuma suara anak-anak yang mereka pikir klo merengek cukup dibentak atau cukup dikasih uang biar pergi jajan. Gue selalu mikir coba waktu itu gue udah gede, gue udah punya hak berpendapat, dan gue udah sepintar ini buat ikut dalam ambil keputusan, mungkin semua nya bakal beda, ya mungkin semua nya bakal baik-baik aja, gue dan sepupu gue ga bakal punya luka sebesar ini. Ya gue sampe sekarang masih ngerasa kesel banget, dan ga tau harus nyalahin siapa.

Ya klo ingat masa silam dulu tentang keluarga besar gue, gue pasti nangis boooy, cengeng banget ya haha, makanya gue ga pernah mau bahas ini sama mama, karna klo gue bahas pasti mama juga ikutan sedih, dan pasti nangis juga eh ntar ujung-ujungnya malah nangis bareng, hahaha. Masih kerasa berat banget buat berbagi kesedihan ini, apalagi gue dikelilingi sahabat-sahabat dan orang-orang yang punya latar keluarga besar yang erat, suka miris sendiri gue. Masalahnya terlalu complicated buat gue urai, bahkan masalahnya ga bakal pernah beres, Cuma berlarut-larut dan berharap akan terlupakan. Tapi satu hal yang orang dewasa lupakan, klo anak kecil punya pita memory yang lebih kuat dan akan selalu tersimpan di sudut kenangan mereka.

Ya sebut saja itu masa kejayaan, setidaknya gue pernah mengalami masa kejayaan. Kenapa tiba tiba gue jadi bahas ini, karna ini bulan februari, bulan peringatan meninggalnya Alm. Kakek gue, dan gue tadi makan sore bareng Haru, dia nunjukin grup WA keluarga besarnya dan bercerita tentang keluarganya itu, aaaaaah gue ngiri, gue bener bener ngiri dan luka lama itu terbuka kembali. Gue ngiri sama keakraban keluarganya, gue ngiri sama cara mereka menjaga silahturahmi, dan yang paling bkin gue iri Haru masih punya kakek.

Ya klo aja masa kejayaan itu tidak terkoyak mungkin gue bakal jadi seorang anak yang jauh lebih berbahagia lagi dalam semua hal, dan mungkin Alm. Kakek gue pun masih sehat dan mungkin masih hidup, menikmati masa tua dengan tenang, dikelilingi anak-anak dan cucunya, melihat cucu-cucunya tumbuh dan berkembang  (walaupun ga ada yang tau tentang masalah umur dan kematian) setidaknya Alm. Kakek gue tidak mengalami hal yang buruk. Fuuuhh emang gue selalu merasa berat klo bahas ini, entah kapan gue bisa berdamai dengan keadaan dan memaafkan dengan ikhlas. Setidaknya cukup nyokap bokap gue tau klo gue baik-baik aja dan udah lupa sama semua ini, itu saja

Oh iya apa hubungan nya cerita gue sama lagu love story? Lagu ini salah satu lagu favorite Alm. Kakek gue.

Salam hangat

Senin, 16 Februari 2015

Crazy little thing called love



Siapa yang belom pernah nonton film ini, cuuuung. Ya gue rasa hampir semua orang (yang seumuran gue) pasti udah pernah nonton film ini. Cerita tentang apa si? Simple, ini menceritakan seorang gadis yang berubah menjadi cantik karena kekuatan jatuh cinta, ya ini merupakan cerita tentang cinta.

Gue bukan tipe orang yang gampang bosen untuk menonton, membaca, melihat hal yang sama berulang kali. Bukan berarti gue jadi tahan banting buat disakitin, oh bukan bukan bukan. Gue tipe orang yang ga bosenan aja sama sesuatu yang udah gue tau, mungkin itu yang menyebabkan jadi banyak orang yang bercerita sama gue, karna gue tidak merasa bosan mendengarkan cerita mereka. Gue bisa baca komik-komik kesayangan gue berpuluh-puluh kali (hal ini bikin temen sekamar gue geleng-geleng hahaha), gue bisa mantengin foto-foto hasil jepretan gue berulang-ulang, dan gue bisa nonton film yang sama berkali-kali, termasuk film ini, Crazy Little Thing called Love.

Baru tadi malem gue nonton ini, iseng di samping gue mengerjakan proposal gue yang ga bisa kelar-kelar, awalnya nonton si sampingan tapi pada akhirnya proposal gue yang jadi sampingan -_-“ gue selalu suka film ini, gue mengikuti metamorfosa nya Nam (si pemeran utama) dari yang kumel banget sampe bener-bener jadi gadis yang cantik. Gue juga selalu suka metode-metode yang diajarin buku pegangan Nam dkk dalam menaklukan hati sang pujaan hati. Ada beberapa metode yang gue ikutin, bahkan ada beberapa perilaku Nam yang secara ga sadar gue ikutin dan lakuin haha. Kayak nulis nama orang yang kita suka dilangit malam dengan cara menyatukan bintang-bintang, ngomong sendiri sama  benda yang bisa merepresentatifkan dirinya, si Nam menyebutnya Mr. Kancing, atau menyimpan makanan dari si dia di kulkas atau tempat yang aman agar ga ada satu orang pun yang boleh makan makanan itu, kegirangan banget bisa ngobrol di telfon sama dia (ya walaupun Nam ga sempet ngobrol gara-gara keburu d tutup telfonnya), dari sekian banyak perhatian orang lain tapi Cuma perhatian dan ucapan dari dia doang yang paling dinanti, melakukan banyak treatmen biar terlihat cantik, setidaknya hanya untuk dilirik, ya gue melakukan itu, gue melakukan hal-hal gila yang Nam lakukan ketika dia jatuh cinta.

Jatuh cinta itu menyenangkan loh bro, gue bisa senyum-senyum sendiri walaupun Cuma dapet sms singkat banget ya walaupun dapet sms lebih panjangan bisa bikin lebih seneng haha. Tapi intinya ketika lo jatuh cinta semua terasa menyenangkan. Tapi ada hal penting yang harus diinget dan dicatet, kita ga bisa mamutuskan perasaan orang lain. Ya, kita ga bisa memaksakan perasaan orang lain buat memiliki perasaan yang sama dengan kita, kita ga bisa balik marah ketika orang yang kita sukai ternyata memiliki perasaan biasa aja ke kita, atau kita ga punya hak apa-apa buat ngelarang ketika orang yang lo suka ternyata menyukai orang lain, inget kita ga bisa maksain itu. Kenapa? Karena sesuatu yang dipaksakan itu ga akan pernah baik, sesuatu yang bukan dari keinginan sendiri itu malah bikin perasaan tertekan dan ga nyaman. Ini di contohkan pada kasus saat temen nya Shone (Shone itu idolanya Nam) suka sama Nam, dan dia maksain perasaan Nam buat ke dia, dan dia ngelarang Shone buat pacaran sama Nam, parah banget kan, bikin dua hati jadi bersedih, kesel banget gue sama dia. Terus kita juga ga boleh sampe bertindak anarkis atau mengancam orang yang kita suka buat suka juga sama kita, itu mah ga bakal ada indah-indahnya acan -_-, kita juga ga boleh sampe melakukan hal yang cuma bikin kita menjatuhkan harga diri atau ngemis-ngemis cinta dia, ya karena perasaan seseorang itu ga bisa kita atur. Perasaan sendiri aja susah banget ngaturnya gimana mau ngatur perasaan orang lain hahaha

Lalu saat kita jatuh cinta apa yang bisa kita lakuin?

Ya bisa kita lakuin adalah, menjalani hidup sebaik mungkin dan berusahalah. Ya, berusaha untuk memantaskan diri sebaik mungkin dan membuat dia jatuh cinta juga pada diri kita, walaupun dengan cara melakukan metode-metode klasik buat merebut hatinya, lakukan lah semua usaha dengan optimal untuk membuat dia tertarik padamu, untuk hasilnya, biarkanlah semesta yang bekerja. Karena gue percaya semua akan indah pada saatnya :)

Salam hangat