Minggu, 26 Juli 2015

Love at the first sigh



Apakah kalian percaya cinta pandangan pertama?

Gue termasuk kelompok yang sangat tidak mempercayai cinta pandangan pertama, sahabat-sahabat gue juga sebagian besar ga percaya, apalagi geng cincrot hehe. Yang gue percayai adalah kata-katanya bokap gue yaitu “tresno jalaran sokokulino” entah lah nulis bahasa jawanya bener apa engga secara gue mah ahlinya bahasa sunda bukan bahasa jawa, tapi inti dari kalimat itu yang gue pahami adalah “cinta datang karna terbiasa”. Ya gue percaya cinta datang karna terbiasa.

Udah banyak kisah-kisah cinta yang ta’arufan (konsep ta’aruf nya yang bener-bener ta’aruf ya) yang menjadi bukti bahwa cinta itu bisa tumbuh dari dua insan yang asalnya tidak saling mengenal satu sama lain, cintanya bisa berkembang dan mengakar kuat hingga akhir hayat. Bukan berarti gue sangat mendambakan di ta’aruf orang antah berantah yang ga gue kenal. Secara gue mah pengennya di lamar bukan di ta’arufin hehe. Intinya terbukti bahwa cinta datang karna terbiasa.

Semua orang pasti punya pasangan dambaan masing-masing, harus yang beginilah, begitulah, kerja inilah, sifatnya gitulah, fisiknya beginilah, bisa ini itu, banyak deh tapi gue yakin pasti pada punya alasan masing-masing. Termasuk diri gue sendiri, gue suka sadar atau ga sadar menyatakan cowo idaman gue, gue suka cowo yang tinggi. Ya gue suka cowo tinggi, bukan tinggi menjulang kayak tiang listrik si, tapi gue suka cowo yang lebih tinggi dari gue. Kenapa? Karna klo jalan sama cowo tinggi itu pasti enak banget berasa ada yang ngelindungin, dan kalo nyender di pundaknya ga bakal pegel leher hehe *oke abaikan gue*.

Pada suatu forum cincrot, sahabat-sahabat gue juga pernah menyampaikan tipe cowo idaman. Sang ketua geng seneng nya cowo putih tinggi berahang, kenapa putih alasannya simpel karna dia ga suka cowo kumel dekil, dan menurut dia cowo putih itu terlihat bersih (menurut dia loh ya bukan menurut gue). Si princess (dia pengen banget dipanggil princess) seneng sama cowo yang berstatus dokter, semua dokter tampan pokoknya dia suka, dia sangat berharap bisa nikah sama dokter sampe-sampe password laptopnya itu adalah “istridokter” aamiin semoga mimpinya terlaksana yaaa cess. Ada juga yang suka sama cowo brewokan, gue juga gagal paham kenapa dia suka sama yang brewokan dan berhubung dia atlit kondang dia suka sama cowo yang suka olah raga juga. Ada juga sahabat gue yang suka sama cowo yang cowo banget (deskripsikan lah sendiri hahaha). Ada juga yang pas gue tanya dia Cuma jawab “yang penting bisa bernafas, bergerak dan bisa berkembang biak” padahal dia anak paling pintar di geng ini hehe. Ada juga sahabat gue yang paling jago masak sukanya sama cowo bermata sipit. Dan yang terakhir sahabat gue yang paling cantik suka sama cowo yang kayak cowonya sekarang -_-“

Tapi percayalah, ketika mereka (kaum hawa) bertemu dengan sosok pria yang menyayangi dengan tulus, semua kriteria idaman itu jadi urutan nomor sekian bahkan menjadi hal yang ga penting di mata mereka. Gue ga tau klo pemikiran kaum adam kayak gimana, beda atau sama. Yang pasti ketika seorang gadis jatuh cinta (termasuk gue hehe) semua kekurangan sang pemuda menjadi tidak terlihat dan yang teringat Cuma kengan manis bersamanya aja #ciaaa. Ini fakta yang mengatakan ya bro dan sis bukan sekedar opini tanpa data. Malahan menurut film yang pernah gue baca eh tonton lelaki itu mencintai dari 100 menuju 0 dan wanita  mencintai dari 0 menuju 100 (ini dirujuk dari film Radio Galau, yang mainnya Dimas Anggara ganteng)

Bocoran aja ya boys, semua wanita baik pasti mendambakan lelaki yang baik terlepas dari fisik ataupun pekerjaannya, lelaki yang baik iman serta islamnya, lelaki yang bisa menjadi imam di keluarga yang menuntun ke surga Allah, yang tidak hanya menyayangi dirinya tapi menyayangi orang tua nya juga, yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab dengan semua sikapnya, dan bisa jadi tempat sandaran. Semua wanita baik-baik pasti mengharapkan lelaki baik yang seperti itu. Dan ga mungkin kita bisa tau hal itu dari sekali pandang atau sekali ketemu kan? 
Jadi masih percaya sama cinta pandangan pertama?

Klo gue si engga :D

Salam hangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar