Minggu, 16 Februari 2025

Abang part I

 Selamat sore,

Mari kita coba membedah kebodohan seorang Siti Rizqiyani, yang dilakukan secara sadar wkwk.


Bulan November 2024 adalah salah satu titik terendah gue, gue masih banyak banget nangis, meratapi segala hal dan terus menerus mempertanyakan keadaan. 'kenapa gue ngalamin ini' 'kenapa gue di giniin sama dia' 'kenapa dia berpaling dari gue' 'apa salah gue' 'gue harus bertumpu pada siapa sekarang' 'apa kurangnya gue', dan banyak lainnya. Nafsu makan gue turun drastis, semua makanan terasa pahit dan ganjel di tenggorokan bahkan minum air putih pun pahit rasanya. Gue makan karena harus makan aja barengan sama anak kantor, paling masuk nasi cuma 1-2 suap. Tidur gue juga berantakan banget, gue masih kebangun jam 10-11 jam dimana Anggi waktunya nyampe rumah, dan gue ga bisa tidur nyenyak, gue kebangun sejam sekali. Gue cuma bisa nangis sendirian di atas bantal berjam-jam, tapi besok pagi nya berangkat kerja lagi. Semacam kayak mayat hidup rasanya kala itu. 

Anak-anak gimana? anak-anak gue take over full ke yang momong. Biasanya ART gue pulang pergi, ga pernah nginep. Tapi melihat kondisi gue, beliau tanpa gue minta memutuskan untuk nginep sekitar dua minggu di rumah setelah mama dan papa pulang. Beliau khawatir banget gue melakukan hal-hal bodoh karena gelap mata. Beliau takut banget gue melukai diri gue sendiri. Separah itu ternyata gue di mata beliau. Ini juga salah satu rejeki dari Allah, Allah kirimkan orang-orang baik yang tulus di sekitar gue yang selalu menjaga gue dengan cara mereka.

Salah satu refreshing dan moment kabur dari ketemu Anggi, gue kumpul sama sebagian anak cincrot di salah satu kafe di kota Bogor. Kenapa Bogor, karena Bogor selalu punya tempat di hati gue, jadi gue memutuskan untuk menghabiskan waktu seharian di sana. Gue ketemu Arum, Afit, Ratih dan Deri. Gue juga dapet bunga dari Arum, bunga yang ga pernah gue dapatkan selama menikah dari suami wkwk. Lalu seperti yang udah gue sounding di postingan sebelumnya, Deri bilang bahwa obat buat gue cuma dua, satu adalah waktu dan yang kedua adalah yang baru. Cincrot sangat mendukung hal itu, mereka sebel dan kesel banget sama semua sikap Anggi yang akhirnya gue ceritakan pas pasca gue dan Anggi berpisah. Sebelumnnya gue ga bisa cerita ke siapapun karena gue menjaga aib suami gue, tapi karena sudah bukan suami gue ceritakan seluruh sikap dia yang gue sembunyikan, termasuk pengkhianatan yang sudah dia lakukan.

Jadi cincrot sangat mendukung gue melupakan dan move on dari Anggi. Gue juga sangat butuh tempat curhat, karena gue selalu gangguin cincrot, gangguin Ditha setiap gue kangen banget ke Anggi. Gue curhatin hal yang sama berulang ulang sampe mungkin mereka kesel kali ya ke gue wkwkwk, so sorry guys😆 Gue akhirnya cerita ke salah satu temen kantor gue, Okta. Okta menyarankan gue untuk mencari teman di applikasi datting muslim, yang khusus orang-orang mencari calon suami/istri, karena Okta ga bisa memberikan masukan ke gue berhubung dia belum nikah jadi ga relate dengan kondisi gue. Nama aplikasi itu adalah Muzz.

Di sinilah gue ketemu Abang pertama kali.

Lanjut ke postingan selanjutnya yaaaa

Salam hangat,

Rizqiyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar