Selamat malam,
Pengumuman hasil lomba bikin puisi udah keluar. Alhamdulillah gue masuk sebagai salah satu dari 170 peserta yang terpilih buat masuk ke dalam buku Antalogi Puisi dengan judul 'Sunyi yang tak bertepi'. Jujur gue ngerasa sedih karena ga dapet juara 1, 2 atau 3, tapi gue cukup tau diri juga klo kemampuan gue masih kalah jauh sama para penulis lain. Jadi gue ga berlarut dalam kesedihan.
Setidaknya gue udah mencoba, dan gue bangga sama diri gue sendiri. Gue masih punya banyak value yang bisa gue gali lebih dalam lagi, yang mungkin Anggi ga bisa liat. gak apa apa, nilai diri gue ga akan turun hanya karena gue udah dibuang sama dia. Dia hanya sudah ga bisa menerima kehadiran gue lagi dan memilih untuk tidak bersama gue. Gue berharga dan gue akan lebih mencoba buat sayang sama diri gue sendiri.
Yani lo keren banget pokoknya!!! mantap ga tuh😆 (masih dalam tahap belajar buat lebih banyaj mengapresiasi diri)
Oh iya, karena blog ini privat, gue coba share naskah yang gue kirimkan ke panitia ya, selama menikmati.
Senyap yang Mengalun
Senyap
berjalan di ujung jendela
Bersama senja
yang tak lagi sama
Mengantarkan
rindu yang tak beralamat
Membawa bisik
yang tak sempat terucap
Senyap hadir
mengisi ruang
Mengisi
jemari yang rapuh menggenggam rongga yang tak berisi
Hanya dingin
yang terasa
Meninggalkan
batas yang tak pasti
Senyap
melukis wajah tanpa warna
Menghadirkan
bayangan pada cermin retak yang bias oleh kenangan
Di balik
tirai bulan hanya meraba malam dengan semu
Menghamburkan
asa ke langit kelam
Senyap
merambat di ujung waktu
Bersama angin
yang tak meninggalkan jejak
Suara suara
pergi mengalun dengan gema
Hingga hening
yang tersisa
Aku ingin
bicara, tapi pada siapa?
Aku ingin
pulang, tapi kemana?
Aku ingin
menghilang, bagai rasa yang tak pernah ada
Namun malam memelukku dengan erat
Yang mau mengomentari puisi gue silahkan tinggalkan jejak yaaa.
Salam hangat,
Rizqiyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar